Jakarta (21/04) – Tak terasa, bulan suci Ramadhan sudah di depan mata. NU dan Muhammadiyah memprediksi akan menetapkan awal puasa 1 Ramadhan 2020 atau 1441 H pada tanggal yang sama, yakni Jumat, 24 April 2020. Di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda, Menteri Agama (Menag) juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah.
Bulan suci Ramadhan kali ini tentunya akan jauh berbeda dibandingkan dengan pelaksaanan di tahun-tahun sebelumnya. Seperti yang diketahui, physical distancing dan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diterapkan di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta, dan tentunya akan mempengaruhi budaya-budaya yang rutin dilaksanakan saat bulan Ramadhan.
Kebiasaan-kebiasaan di bulan suci Ramadhan seperti membeli takjil, buka bersama, shalat tarawih berjamaah di Masjid, dan budaya mudik tidak akan ditemukan pada Ramadhan kali ini. Untuk itu, agar puasa dapat dijalankan dengan khidmat dan lancar, berikut tips yang dapat dilakukan Sahabat STAIQ dalam mempersiapkan puasa di tengah Covid-19 yang sedang mewabah.
- Buat menu makanan bergizi selama berpuasa
Saat pandemi Covid-19 ini berlangsung serta penerapan PSBB yang ada, tentu akan sulit untuk membeli makanan sesuka hati di pasar hingga di restoran-restoran favorit . Maka, buatlah menu berbuka dan sahur selama puasa terlebih dahulu setidaknya untuk 1-2 minggu pertama puasa. Cara ini akan memudahkan kita dalam membeli makanan yang diperlukan dan menghindari panic buying dengan menyetok seluruh bahan makanan. Selain itu, pastikan menu takjil dan sahur yang dibuat dapat memenuhi kecukupan gizi dan hidrasi untuk meminimalisir risiko terpapar virus corona.
- Tetap lakukan olahraga ringan
Dalam kondisi seperti ini, memang ada pembatasan secara intensitas serta jenis gerakan olahraga yang hendak dipilih. Namun, itu bukan berarti tidak melakukan olahraga sama sekali. Lakukanlah aktivitas fisik atau olahraga ringan dengan tetap memperhatikan anjuran pemerintah terkait pembatasan sosial dan protokol kesehatan lainnya. Salah satunya dengan melakukan olahraga di dalam ruangan maupun kelas olahraga online agar kebugaran tubuh dapat tetap terjaga selama bulan Ramadhan.
- Perhatikan physical distancing dan protokol kesehatan saat beramal
Bulan suci Ramadhan memang tak lengkap tanpa berbagi dengan sesama, khususnya yang membutuhkan. Terlebih di tengah wabah seperti ini, banyak warga yang terdampak kesejahteraannya. Maka, tetaplah bersedekah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan seperti hindari prosedur pemberian sedekah yang mengundang antiran mengular, terapkan physical distancing saat beramal, menggunakan masker saat hendak keluar, dan menjaga kebersihan diri.
- Penuhi kecukupan hidrasi tubuh sselama puasa
Penting bagi tubuh untuk menjaga kecukupan hidrasi selama berpuasa agar dapat menggantikan hidrasi yang hilang pada siang hari. Untuk itu, Insan UAI dapat membagi anjuran 8 gelas air putih sehari menjadi 1 gelas setelah bangun tidur untuk sahur, 1 gelas setelah makan sahur, 1 gelas setelah adzan maghrib, 1 gelas setelah sholat maghrib, 1 gelas setelah makan, 1 gelas setelah sholat isya, 1 gelas setelah tarawih, dan 1 gelas sebelum tidur. Selain itu, hidrasi juga dapat dipenuhi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung air dan menghindari minuman berkafein.
Walaupun bulan suci Ramadhan kali ini diselimuti dengan suasana yang berbeda, namunsemangat dan khidmat puasa harus tetap hadir dalam diri. Jalankan ibadah puasa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Semoga di bulan yang penuh rahmat ini, Insan UAI senantiasa diberikan kekuatan, kesehatan, dan dilindungi dari segala mara bahaya serta penyakit yang sedang menghantui muka bumi. Selamat menjalankan ibadah puasa, Sahabat STAIQ!